Jumat, 29 Agustus 2014

Tulisan Ini Untuk eL


Untuk sebuah ikatan ukhuwwah yang tidak bermakna, yang sulit dipahami keartiannya. Namun Ana tetap yakin tidak ada ikatan ukhuwwah yang sia-sia dengan siapapun itu, dimanapun bahkan dengan orang yang bagaimanapun. Ada makna yang sulit dicari, kebermaknaan pasti akan selalu ada walaupun tidak mudah didapat, sekalipun sampai kau terlambat menyadarinya.
Tulisan ini khusus Ana goreskan untuk orang yang sulit dipahami keartiannya. Anggaplah ini sebuah surat elektronik dari Ana yang tak bisa menyampaikan langsung padamu -eL- seorang 'manusia' yang telah Allah ciptakan 26 tahun silam -kalau tidak salah-
"Sebenarnya Ana bingung tulisan ini harus dimulai darimana. Ada niat baik yang tersampaikan dengan salah, ada maksud baik yang diterima dengan buruk, ada perbuatan baik yang dilakukan dengan tidak tepat. itu semua wajar karena kita manusia. Tapi manusia di anugrahi akal dan pikiran yang mulia ketika dikendalikan dengan nafsu muthmainnah sehingga semua itu bisa disampaikan dengan baik sesuai dengan maksud. Karena setitik hati tergores, rusak adab sebelanga. Kata-kata itu seketika muncul. Kita mengenal adab dan tatakrama, bukan untuk diketahui dan dikuasai saja. tapi untuk diaplikasikan bukan? Ana percaya ada harapan pada diri eL untuk bertatakrama dengan baik, khususnya pada Ana. Memang tak adil memandang orang dari satu arah saja, tapi satu sisi dari eL benar-benar membuat otak terbalik, hati terbakar, emosi terkuras, air mata terurai.
eL, terimakasih, untuk pelajaran yang sulit dipahami ini. Sebuah pelajaran yang menyakitkan dan menyulitkan, sebuah pelajaran yang susah ditafsirkan, sebuah pelajaran yang hanya dapat diterima dengan kesakitan. Dari hal itu Ana belajar untuk -tidak peduli- terhadap suatu perkara. Sekarang Ana tahu, tidak semua perkara harus kita selesaikan dengan kedua tangan kita sendiri, adakalanya perkara itu akan diselesaikan oleh tangan yang lain bahkan tangan yang lebih Berkuasa. Karena Dia takkan memberi 'pelajaran' diluar kemampuan hamba-Nya.
eL, Ana tak lupa pernah belajar darimu sampai titik hitam itu muncul lagi dalam hati. Inilah warna yang ada dalam hati ketika eL datang dalam hidup Ana.... Hitam-Putih-Hitam-Putih-Hitam-Hitam-Hitam-Hitam...... hitam hitam hitam. Kamu mengerti eL? Warna-warna titik itu muncul seiring dengan perangaimu.
eL, Ana bukan tanggung jawabmu, jadi berhenti mengurusi kehidupan Ana, Ingat dalam ibadah bukan mementingkan orang lain, tapi PERHATIKAN DIRI SENDIRI. Terimakasih untuk selalu mengingatkan dengan cara 'x' mu, takan ada yang suka dengan cara itu. Itu hanya cara yang dimiliki penjahat. Sayangilah dirimu, sayangilah ilmu yang telah kau tekuni, aplikasikan dengan sebaik-baiknya cara.
eL, bukan maksud Ana mengguruimu atau mendiktemu, mungkin inilah sedikit yang ingin Ana ungkapkan disela-sela kebungkaman bertahun-tahun ini.
Hiduplah yang baik, jangan lagi bertindak 'menggunakan' orang lain. Berdakwah lah dengan baik, berdakwah-lah selembut dan semulia Rasul kita.
Ana bisa urusi diri sendiri, ana bisa sadar dengan cara Ana. "Ana sadar", Ana tahu apa yang harus Ana lakukan, Ana bisa menjaga diri, jangan menilai Ana dengan sekedar penglihatan kedua matamu dan kemahiran pengintaianmu. Ana bukan bonekaaaa...... Ana manusia.
Rasanya banyak yang ingin Ana sampaikan padamu eL, entah apalagi yang harus Ana tulis disini. Semoga Allah yang Maha Tahu menyelinapkan pesan-pesan Ana yang lainnya pada eL dengan cara-Nya yang selalu indah, caranya yang menentramkan hati, cara-Nya yang menjaga emosi,"
Mari kita sudahi ini ini eL, jalanilah hidupmu dengan cara yang baru dan wajar...

Cibiru, 29 Agustus 2014
“Ana”
Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML