Untuk
sebuah ikatan ukhuwwah yang tidak bermakna, yang sulit dipahami keartiannya.
Namun Ana tetap yakin tidak ada ikatan ukhuwwah yang sia-sia dengan siapapun
itu, dimanapun bahkan dengan orang yang bagaimanapun. Ada makna yang sulit
dicari, kebermaknaan pasti akan selalu ada walaupun tidak mudah didapat,
sekalipun sampai kau terlambat menyadarinya.
Tulisan
ini khusus Ana goreskan untuk orang yang sulit dipahami keartiannya. Anggaplah
ini sebuah surat elektronik dari Ana yang tak bisa menyampaikan langsung padamu
-eL- seorang 'manusia' yang telah Allah ciptakan 26 tahun silam -kalau tidak
salah-

eL,
terimakasih, untuk pelajaran yang sulit dipahami ini. Sebuah pelajaran yang
menyakitkan dan menyulitkan, sebuah pelajaran yang susah ditafsirkan, sebuah
pelajaran yang hanya dapat diterima dengan kesakitan. Dari hal itu Ana belajar
untuk -tidak peduli- terhadap suatu perkara. Sekarang Ana tahu, tidak semua perkara
harus kita selesaikan dengan kedua tangan kita sendiri, adakalanya perkara itu
akan diselesaikan oleh tangan yang lain bahkan tangan yang lebih Berkuasa.
Karena Dia takkan memberi 'pelajaran' diluar kemampuan hamba-Nya.
eL,
Ana tak lupa pernah belajar darimu sampai titik hitam itu muncul lagi dalam
hati. Inilah warna yang ada dalam hati ketika eL datang dalam hidup Ana....
Hitam-Putih-Hitam-Putih-Hitam-Hitam-Hitam-Hitam...... hitam hitam hitam. Kamu
mengerti eL? Warna-warna titik itu muncul seiring dengan perangaimu.
eL,
Ana bukan tanggung jawabmu, jadi berhenti mengurusi kehidupan Ana, Ingat dalam
ibadah bukan mementingkan orang lain, tapi PERHATIKAN DIRI SENDIRI. Terimakasih
untuk selalu mengingatkan dengan cara 'x' mu, takan ada yang suka dengan cara itu.
Itu hanya cara yang dimiliki penjahat. Sayangilah dirimu, sayangilah ilmu yang
telah kau tekuni, aplikasikan dengan sebaik-baiknya cara.
eL,
bukan maksud Ana mengguruimu atau mendiktemu, mungkin inilah sedikit yang ingin
Ana ungkapkan disela-sela kebungkaman bertahun-tahun ini.
Hiduplah
yang baik, jangan lagi bertindak 'menggunakan' orang lain. Berdakwah lah dengan
baik, berdakwah-lah selembut dan semulia Rasul kita.
Ana
bisa urusi diri sendiri, ana bisa sadar dengan cara Ana. "Ana sadar",
Ana tahu apa yang harus Ana lakukan, Ana bisa menjaga diri, jangan menilai Ana
dengan sekedar penglihatan kedua matamu dan kemahiran pengintaianmu. Ana bukan
bonekaaaa...... Ana manusia.
Rasanya
banyak yang ingin Ana sampaikan padamu eL, entah apalagi yang harus Ana tulis
disini. Semoga Allah yang Maha Tahu menyelinapkan pesan-pesan Ana yang lainnya
pada eL dengan cara-Nya yang selalu indah, caranya yang menentramkan hati,
cara-Nya yang menjaga emosi,"
Mari
kita sudahi ini ini eL, jalanilah hidupmu dengan cara yang baru dan wajar...
Cibiru, 29 Agustus 2014
“Ana”