Rabu, 14 Januari 2015

PERLU “MENOLEH” UNTUK “MENATAP”



Setiap langkah kaki pasti meninggalkan jejak, kemanapun ia perginya, kemanapun tujuannya, apapun yang dilakukannya. Disana terdapat ‘jejak kaki’. Tak mungkin sama jejak kaki yang ditinggalkan oleh setiap orang. Walaupun mereka pernah menuju tempat yang sama, bisa jadi tujuannya berbeda, bisa jadi yang dilakukannya beda. Sekalipun semuanya sama, pasti tujuan tempat selanjutnya akan berbeda. Histori jejak kaki kita taakan pernah sama.

Sebuah tekad dalam hati akan menentukan jejak kaki yang ditinggalkan. Tekad “Perubahan” yang membuncah akan menuntun kemana sepasang kaki melangkah dan meninggalkan jejak disana. Banyak orang berpikir “berubah itu susah”. Itu benar. Namun semua itu terjadi ketika keinginan hanya sekedar keinginan, ikhtiar hanya sekedar dilaksanakan. Muhasabah dan pengamalan haruslah bersinergi dengan cerdas. Ingatlah, Allah akan memudahkan kita dalam kebaikan.

Tak di pungkiri juga, banyak diantara kita yang selalu mempermasalahkan masalalu. Ingat, mempermasalahkan dengan mengambil pelajaran dari masalalu itu berbeda. Jika kita mempermasalahkan berarti kita tidak menerima jejak kaki yang telah dia buat, seakan memberhentikan dia untuk beranjak dari zona kelamnya, membiarkan dia tetap mengelilingi zonanya disana. Sedangkan jika kita hendak mengambil pelajaran darinya maka kita akan memberi kesempatan padanya untuk bebas menyuratkan jejak kaki di tempat yang lebih baik. Tidak sedikit orang yang menjadi “malu” untuk mengunjungi tempat yang lebih baik disebabkan orang lain tidak mengijinkan ia beranjak pergi dari zona kelabunya.

Sejatinya kita perlu menoleh jejak kaki dibelakang kita untuk menatap ke depan sebagai bahan muhasabah. Ingat, bukan untuk dipermasalahkan atau diratapi. Menoleh ke belakang untuk bergerak, beranjak, maju dan melangkah ke depan dengan tujuan yang cerdas. Hati-hati cara kita mengingatkan jangan sampai diterima sebagai bentuk mempermasalahkan.
Kita tidak bisa melepaskan bayangan diri kita, bayangan itu bukan hantu, tapi media untuk mengukir hal yang lebih bermutu.





Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML