Selasa, 13 Januari 2015

Surat Izin




Perlahan kau ketuk pintu
 Enggan aku membuka, masih ingin duduk sendiri
Menatap dinding rumah
Di ruang mana saja yang ku mau
Kau ketuk pintu lagi, lebih tegas
Aku hanya menyaut lewat sebuah tanya
“Hendak apa kau datang?”
Kau pun hanya diam dan aku kembali duduk
Kau ketuk pintu lagi dan menyelipkan sebuah surat
Ku abaikan, hanya ku baca surat itu dengan seksama
Suasana rumah pun seketika berubah
Membiru dan lebih sejuk
Kelembutan mengisi setiap sudut
Sudut matapun terasa hangat oleh cairan bening
Entah kapan sepasang mata ini mulai mengeluarkan air suci itu
Disana hanya berisi pesan-pesan singkat nan sederhana
Namun, seringkali ku lupakan
Kini, ku tahu maksud kedatanganmu
Hanya ku tak tahu keistiqomahanmu
Sebenarnya pintu itu sudah terbuka
Tapi kau tetap harus memiliki kunci yang tepat untuk rumahku
Kunci yang kau temukan sendiri
Bukan kunci pemberian dariku
Sehingga kau bisa masuk tanpa ragu
Aku pun mengizinkanmu tanpa sendu....
 




Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML